JAKARTA — RUPSLB PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. telah memutuskan perubahan signifikan dalam jajaran Direksi perseroan. Dua posisi Direksi kini diisi oleh nama-nama baru untuk memperkuat kepemimpinan.
Suryantoro Waluyo diangkat sebagai Direktur SDM menggantikan Agus Nizar Vidiansyah. Sementara itu, Sidik Darusulistyo resmi menempati posisi Direktur Infrastruktur dan Operasi, menggeser Utomo Nugroho.
Direktur Utama Krakatau Steel, Akbar Djohan, menyatakan bahwa pengangkatan ini akan menambah soliditas dan pengalaman tim manajemen. Menurutnya, struktur Direksi yang baru akan mempercepat eksekusi strategi transformasi, meningkatkan kinerja operasional, serta memperkuat daya saing perusahaan secara berkelanjutan.
Pembahasan Agenda Strategis Lainnya di RUPSLB
Selain merombak Direksi, RUPSLB juga membahas sejumlah agenda strategis. Pemegang saham menyetujui pembaruan restrukturisasi untuk penyehatan perusahaan, rencana penjaminan kekayaan perseroan, perubahan anggaran dasar, serta pendelegasian kewenangan persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2026.
Akbar Djohan menekankan bahwa RUPSLB menjadi momentum untuk menegaskan keberhasilan restrukturisasi sekaligus transformasi bisnis Krakatau Steel. Transformasi ini ditunjukkan dari kinerja keuangan yang membaik, produksi meningkat, dan struktur keuangan yang lebih sehat.
Laba Bersih dan Pendapatan Meningkat Signifikan
Seiring dengan restrukturisasi, KRAS membukukan laba bersih US$22,17 juta hingga kuartal III/2025. Hal ini merupakan perbaikan signifikan dibandingkan kerugian US$185,22 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan usaha KRAS juga meningkat menjadi US$706,08 juta, naik 7,39% secara tahunan dibandingkan sebelumnya US$657,52 juta.
“Keberhasilan restrukturisasi yang tercermin dari laba, peningkatan produksi dan penjualan, serta penguatan struktur keuangan merupakan fondasi penting bagi Krakatau Steel untuk berkontribusi lebih besar dalam mewujudkan kemandirian industri baja nasional,” ujar Akbar Djohan.
Suntikan Dana untuk Pemenuhan Modal Kerja
Dalam upaya memperkuat posisi keuangan, KRAS menerima suntikan dana hingga Rp4,93 triliun dari PT Danantara Asset Management (Persero) (DAM) melalui skema pinjaman pemegang saham (shareholder loan). Dana tersebut akan dimanfaatkan untuk kebutuhan modal kerja operasional fasilitas Hot Strip Mill (HSM) dan Cold Rolling Mill (CRM). Langkah ini diharapkan mendukung kelancaran produksi dan meningkatkan kapasitas operasional perseroan.
Jajaran Komisaris dan Direksi Usai RUPSLB
RUPSLB menegaskan struktur kepengurusan Krakatau Steel sebagai berikut:
Komisaris
Komisaris Utama: Hendro Martowardojo
Komisaris Independen: Willgo Zainar
Komisaris Independen: David Pajung
Komisaris: Setia Diarta
Komisaris: Adityo Haryo Bimo
Direksi
Direktur Utama: Akbar Djohan
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Daniel Fitzgerald Liman
Direktur Komersial, Pengembangan Usaha, dan Portofolio: Hernowo
Direktur SDM: Suryantoro Waluyo
Direktur Infrastruktur dan Operasi: Sidik Darusulistyo
Struktur baru ini dinilai mampu memperkuat koordinasi antarunit kerja, mempercepat pengambilan keputusan strategis, dan mendukung target pertumbuhan perusahaan ke depan.
Fokus Transformasi Bisnis dan Restrukturisasi
Dengan penguatan kepemimpinan, KRAS menargetkan akselerasi transformasi bisnis yang mencakup efisiensi operasional, peningkatan kapasitas produksi, dan optimalisasi pemanfaatan aset. Restrukturisasi ini juga menjadi fondasi bagi perseroan untuk menghadapi persaingan di industri baja global.
Akbar Djohan menegaskan bahwa kombinasi pengalaman Direksi dan dukungan komisaris akan memungkinkan Krakatau Steel mengimplementasikan strategi secara lebih efektif dan adaptif terhadap dinamika pasar.
Mendorong Kemandirian Industri Baja Nasional
Langkah strategis ini sejalan dengan visi pemerintah untuk memperkuat industri baja nasional. Dengan kinerja keuangan yang membaik, dukungan modal kerja, serta penguatan struktur manajemen, KRAS diharapkan dapat lebih berkontribusi pada kemandirian sektor baja di Indonesia.
Peningkatan kapasitas produksi dan efisiensi operasional akan mendukung perseroan dalam menyediakan produk baja yang kompetitif, sekaligus memperluas pangsa pasar domestik maupun internasional.
RUPSLB Krakatau Steel menandai tonggak penting dalam perjalanan restrukturisasi dan transformasi bisnis perusahaan. Dengan penunjukan dua Direksi baru, penguatan struktur komisaris, serta dukungan modal kerja, perseroan optimistis menghadapi tantangan industri baja. Transformasi ini diharapkan mendorong kinerja operasional yang lebih baik, memperkuat daya saing, dan meningkatkan kontribusi KRAS terhadap kemandirian industri baja nasional.